Jumat, 18 Maret 2011

ZAT KIMIA BISFENOL MENGINTAI BALITA

Botol Susu Bayi
Zat Kimia Bisfenol A Mengintai Balita
Bisfenol A merupakan tipe Polikarbonat paling umum yang terdapat dalam plastik. Polikarbonat sendiri adalah material yang tahan lama dan dapat dilaminasi menjadi Kaca Anti Peluru, sedangkan sifat Polikarbonat  mirip dengan Polimetil Metakrilat (akrilik) namun Polikarbonat lebih kuat dan dapat digunakan pada suhu tinggi. Polikarbonat akan mengalami transisi gelas pada temperatur 150 oC sehingga polikarbonat akan menjadi lembek secara bertahap di atas temperatur ini, dan mulai mencair pada temperatur 300 oC. Sehingga banyak digunakan dalam kemasan botol, termasuk juga kemasan botol susu bayi.

Baru-baru ini Uni-Eropa melarang penggunaan zat Bisfenol A pada botol plastik untuk bayi, zat kimia tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada pertumbuhan dan daya tahan tubuh. Dampak negatif zat kimia Bisfenol A, diantaranya:
  • Zat kimia ini dapat mengganggu organ reproduksi termasuk membuat bayi menjadi cacat apabila dikonsumsi secara terus-menerus,
  • Bekerja sebagai endoktrin pengganggu yang akan menyebabkan kelainan,
  • Dapat menurunkan produksi sperma, frostat, dan kanker testis pada laki-laki,
  • Memicu infertilitasi dan kanker payudara pada perempuan,
  • Kacaunya keseimbangan hormon pada bayi.
Pelarangan penggunaan zat kimia tersebut berlaku efektif maret 2011 dan larangan impor serta penjualan mulai juni 2011, Belinda Phipp dari Komisi Uni-Eropa. Bagi orang tua yang mempunyai bayi maka sudah saatnya berhati-hati dan jeli membeli suatu produk sehingga tidak mengancam terhadap tumbuh kembang anak anda. Maka dari itu sudah saatnya mengintensifkan pemberian ASI, selain murah meriah ASI juga tidak berdampat negatif terhadap buah hati anda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar